Pilih-Pilih Klakson ‘Keong’
Saat ini sudah mudah ditemukan di toko asesoris mobil/motor klakson aftermarket untuk menggantikan klakson standar yang kurang keras atau kurang ‘sangar’.
Berbagai model, merek dan jenis kadang membuat kita bingung. Harga mahal tidak selalu merupakan yang terbaik.
Untuk mobil merek BMW, saran saya tidak perlu ganti dengan merek atau model lain, suara khas klakson BMW tidak perlu dirubah dengan warna suara yang lain, nanti serasa bukan klakson mobil BMW lagi deh. Klakson standar semua model mobil BMW bermerek ‘FER’ buatan Jerman. Harganya tidaklah mahal, yaitu sekitar 120ribu sepasang. Bicara umur pakai, tidak perlu diragukan, bisa mencapai lebih dari dua puluh tahun tidak bermasalah.
Yang pasti, seperti artikel sebelumnya yang pernah saya tulis, agar kerja klakson optimal terutama jenis keong dan terompet, gunakanlah bantuan Relay.
Gara-gara terbiasa dengan suara khas merek ‘FER’ diatas, ketika saya membeli sepeda motor benar-benar seperti langit dan bumi jika dibandingkan suara klaksonnya.
Ampun deh… sesama motor saja nyaris tidak diperhatikan jika saya membunyikan klakson.. apalagi untuk mengklakson metromini apalagi bus/truk besar!.. Bah!
Akhirnya saya berniat untuk menggantinya dengan klakson jenis keong ala suara ‘FER’ tadi. Namun sebelum memilih mana yang akan saya gunakan, saya coba satu persatu dan membandingkan kualitasnya.
Hella Twin Tone ‘Keong’ Merah
Hella sudah cukup terkenal dengan kualitas klaksonnya, suara yang dihasilkan cukup lantang dan keras. Pada katalog Hella Twin Tone Merah ini tertulis bisa menghasilkan suara sebesar 110dB.
Frekuensi yang digunakan adalah 400Hz dan 500Hz.
Hella asli dibuat di Jerman.
Stebel ‘Keong’
Stebel juga produsen klakson yang handal, kualitas cetak dan material yang digunakan bisa dikatakan diatas merek Hella.
Suara lebih spontan dibanding Hella Twin Tone ‘Keong’ Merah.
Frekuensi yang digunakan adalah 400Hz dan 500Hz
Stebel asli dibuat di Italy.
Kyoto ‘Keong’
Klakson dengan kemasan yang cukup sederhana. Terlihat kurang meyakinkan, namun suaranya cukup baik.
Frekuensi yang digunakan adalah 410Hz dan 510Hz.
Hella Twin Tone ‘Keong’ New Generation
Desain baru klakson Hella Twin Tone ini unik dan menarik.
Suara yang dihasilkan sama saja dengan suara Hella Twin Tone merah di atas.
Lubang keong pada desain baru ini terletak pada sisi samping klakson.
Frekuensi yang digunakan adalah 400Hz dan 500Hz.
Hella asli dibuat di Jerman.
FIAMM AM80
Banyak mobil eropa yang menggunakan klakson ini sebagai klakson standar mereka.
Suara yang dihasilkan mirip karakter suara merek FER yang digunakan BMW, namun sedikit lebih tajam.
Grillnya menarik, finishing produk dan materialnya sangat baik.
Stebel Nautilus
Begitu melihat desain dan konstruksinya saya langsung tertarik.
Karena penasaran, saya coba cari informasi melalui ‘google’.
Weleh-weleh… ternyata Stebel Nautilus bisa dibilang sedang digandrungi oleh berbagai klub otomotif mobil bahkan motor besar di berbagai negara seperti Amerika, Jerman, dan Italy.
Bahkan saya menemukan beberapa website klub motor besar yang menyediakan tips pemasangan Stebel Nautilus.
Pada katalog tertulis bahwa suara yang dihasilkan bisa mencapai 139dB!
Wow.. Penasaran juga.. Saya coba sendiri deh..
BAH!!… suaranya serasa suara truck trailer besar, begitu lantang, spontan dan keras!
Kunci keberhasilan klakson ini adalah desain yang unik, dan menggunakan motor kompresor tanpa tambahan selang sehingga sangat praktis.
Impressif!!!!! Akhirnya saya pasang klakson ini. Recommended banget deh!.
Kebayang ga seeh… ketika saya pasang ini di motor,… banyak tuh metromini dan truk apalagi mobil yang kaget,… dikiranya kendaraan besar yang lewat… taunya motor!…
Oh ya.. klakson standar motor yang ‘culun’ saya tetap pasang sebagai klakson seperti biasa, jadi Stebel Nautilus ini saya buatkan saklar tambahan untuk mengaktifkannya, mengingat suaranya yang begitu dahsyat, gak enak khan kalo dalam komplek untuk menyapa harus dengan suara yang begitu besar… hehehe.
Karena saya ingin motor saya tetap terlihat motor standard, maka saya ga mau pasang klakson tambahan yang terlihat langsung, umumnya khan pemasangan ditempatkan di depan. Sayang dibalik shield cover depan tidak muat untuk dipasang Stebel Nautilus disitu… akhirnya saya pilih di belakang Shock Breaker deh… tentunya buat dudukan yang kuat dan manteb dengan plat besi tebal 1.5mm ditekuk.. dibor… beres. Jadinya gini..
Pastikan arah klakson keong mengarah ke bawah. Dan tidak mendapat cipratan air hingga bisa masuk ke lubang terompetnya… Dengan arah dan posisi seperti yang saya pasang, setelah melalui test hujan deras dan jalan becek, ternyata aman dari air, sisi dalam terompet tetap kering.
Nah untuk saklar tambahan supaya tetap sopan di jalan, saya pasang saklar itu di tempat yang ergonomis, sehingga tinggal colek dengan telunjuk, Stebel siap mengaum!..
Terlihat dalam foto, saya juga menambahkan saklar untuk Hi-Pass Beam. Maklum, kebiasaan sering menggunakan Beam di mobil, begitu mendapat motor yang tidak ada hi-pass beam jadi repot.
Hi-Pass Beam penting sekali keberadaannya, jadi buat saya pribadi wajib ada di setiap kendaraan.
Akhirnya beres deh..
Klakson standard yang bersuara pas-pasan digunakan untuk menyapa teman di kompleks dan untuk sesama motor di depanku…
Klakson Stebel Nautilus khusus untuk yang cuek-cuek dan yang budeg-budeg…. hehehe.
0 Response to " "
Posting Komentar