Lupakan ribut-ribut di sosial media, yang ingin saya tulis disini adalah ketika guru honorer yang teraniaya tersebut akhirnya berusaha survive dan berhasil malampau kodrat penghasilannya sebagai honorer melalui aktivitas blogging, dan setelah itu mereka sibutk sekali dengan aktivitas mengelola konten blog, mengembangkan blog, dan membuka peluang baru lainnya yang kadang harus begadang setiap malam. Sementara besoknya juga harus mengajar, dan yang namanya mengajar tentu harus ada persiapan mengajar, seperti menyiapkan materi, media, dan persiapan lainnya. Termasuk juga persiapan tubuh yang fit agar ketika menjelaskan didepan siswa tidak loyo, kusut, dan seperti belum mandi. Sebab - katanya- siswa butuh guru yang fresh, bugar dan terlihat pintar.
Pilih NgeBlog atau Demo seperti ini? |
Saya kadang sudah tidak bersemangat lagi dengan pekerjaan ngurusin administrasi sekolah, administrasi mengajar, dan kongkow-kongkow di meja rapat. Saya lebih tertarik menulis dan mengisi konten, yang menurut saya lebih ada hasilnya yaitu karya tulisan saya (walau tidak bagus) dan mudah-mudahan penghasilannya. Alhamdulillahnya, saya masih bersemangat kalau dengan urusan ngajar, terutama ngajar mata pelajaran ilmu komputer. (#curhat_basi).
Bisakah membagi waktu?
Di usahakan bisa, ya sebisa-bisanya. Walaupun semalaman begadang, besoknya saya berusaha untuk tetap menunakan kewajiban saya mengajar. Terlihat tidak fresh, itu tidak masalah. Ini semua saya sebut sebagai resiko seorang guru honorer, sebisa mungkin harus survive. Kalau tidak side job di internet, ya mau dimana lagi? Yang namanya side job pasti seperti ini resikonya. Tapi seiring berjalannya waktu, para guru yang ngeblog dan sukses itu pasti akan memenej waktunya. Dan karena mengajar adalah panggilan jiwa, maka guru yang ngeblog itu pun tidak akan pernah meninggalkan aktivitas mengajarnya.
Untuk membagi waktu antara ngajar dan ngeblog, sebenarnya bisa disiasati, ngeblog bisa dilakukan setelah pulang sekolah, saya sering update antara waktu sore (jam 16.00 - mau magrib) setelah itu sholat ke mushola dan kembali lagi ke meja blog untuk aktivitas blogging lainnya sampe sesukanya, kalau pegel ya nongkrong dulu didepan rumah, becanda-becanda sama anak dan nonton TV. Setelah sholat Isya, lanjut ampe jam 9 malam, setelah itu tidur. Dan bangun lagi kira-kira jam dua pagi, kalau lagi baik hatinya ya sholat tahajud dulu baru setelahnya ngblog lagi sampai azan shubuh, setelah itu sholat subuh ke mushola dan setela itu becanda-becanda dulu sama anak sebentar, lalu ngeblog lagi sampai waktu mau berangkat ke sekolah jam 6.30 pagi.
Bagaimana menyiapkan materi buat ngajar? Untuk pekerjaan ini saya bisa lakukan ketika senggang di sekolah, browsing-browsing juga semisal download video yang dibutuhkan untuk pelajaran tertentu, ngoprek koding untuk materi pemorgran yang akan diajarkan besoknya. Selebihnya............ saya ngajar udah lebih dari lima tahun, jadi bahan-bahan untuk mengajar sepertinya masih tersedia cukup banyak dari arsip bahan mengajar tahun sebelumnya.
Bagaimana dengan anda?
0 Response to "Bisakah Membagi Waktumu Untuk Ngajar dan Ngeblog?"
Posting Komentar