Bisakah Membagi Waktumu Untuk Ngajar dan Ngeblog?

enjadi seorang guru adalah panggilan jiwa, begitu kata temen-temen saya baik mereka yang berprofesi seperti saya, guru, maupun mereka yang bekerja dibidang lainnya. Dan begitu juga dengan tulisan-tulisan yang sering saya temukan, rata-rata mereka mengatakandemikian guru adalah panggilan jiwa. Panggilan jiwa untuk mencerdaskan anak bangsa, panggilan jiwa untuk berbagi pengetahuan, dan seterusnya seterusnya. Tapi panggilan jiwa itu akan segera dinapikan ketika panggilan dapur juga kencang, belum lagi panggilan SPP anak, panggilan cicilan ini itu dan lain sebagainya. Tak heran kalau akhirnya guru pun mengeluh di forum sosmed, kadang sampai ribut dengan member lain yang merasa diserang. Adu komentar berbuntut saling serang itu lantaran member yang satu  PNS dan yang satunya lagi honorer yang notabene kerap merasa di anaktirikan oleh pemerintah dari segi gaji mengajarnya, padahal beban mengajarnya sama pula dengan guru PNS.

Lupakan ribut-ribut di sosial media, yang ingin saya tulis disini adalah ketika guru honorer yang teraniaya tersebut akhirnya berusaha survive dan berhasil malampau kodrat penghasilannya sebagai honorer melalui aktivitas blogging, dan setelah itu mereka sibutk sekali dengan aktivitas mengelola konten blog, mengembangkan blog, dan membuka peluang baru lainnya yang kadang harus begadang setiap malam. Sementara besoknya juga harus mengajar, dan yang namanya mengajar tentu harus ada persiapan mengajar, seperti menyiapkan materi, media, dan persiapan lainnya. Termasuk juga persiapan tubuh yang fit agar ketika menjelaskan didepan siswa tidak loyo, kusut, dan seperti belum mandi. Sebab - katanya- siswa butuh guru yang fresh, bugar dan terlihat pintar.

Bisakah Membagi Waktumu Untuk Ngajar dan Ngeblog?
Pilih NgeBlog atau Demo seperti ini?
Menjadi blogger adalah pilihan...... dan mungkin juga panggilan jiwa. Jadi tidak bisa disalahkan kalau guru harus memilih membagi waktunya untuk ngeblog dan ngajar. Awalnya hanya mencoba alternatif lain untuk menambah gaji yang tak cukup tersebut, dan ngeblog adalah pilihan yang paling memungkinkan karena bisa dilakukan dimanapun, bisa di rumah atau di sekolah curi-curi kesempatan posting. Tapi ketika ternyata penghasilan dari ngeblog lebih menjanjikan, tidak bisa dinapikan kalau itu adalah godaan terindah untuk sejenak mengenyampingkan mumetnya menyiapkan RPP, membuat media pembelajaran, menyiapkan rangkuman materi, dan urusan ini itu di sekolah. Gaji dari aktivitas ngeblog lebih menggoda ketimbang gaji dari sekolah. Maka tak heran banyak guru Ngeblog yang sering "lesu" ketika di sekolah, termasuk saya salah satunya.

Saya kadang sudah tidak bersemangat lagi dengan pekerjaan ngurusin administrasi sekolah, administrasi mengajar,  dan kongkow-kongkow di meja rapat. Saya lebih tertarik menulis dan mengisi konten, yang menurut saya lebih ada hasilnya yaitu karya tulisan saya (walau tidak bagus) dan mudah-mudahan penghasilannya. Alhamdulillahnya, saya masih bersemangat kalau dengan urusan ngajar, terutama ngajar mata pelajaran ilmu komputer. (#curhat_basi).

Bisakah membagi waktu?
Di usahakan bisa, ya sebisa-bisanya. Walaupun semalaman begadang, besoknya saya berusaha untuk tetap menunakan kewajiban saya mengajar. Terlihat tidak fresh, itu tidak masalah. Ini semua saya sebut sebagai  resiko seorang guru honorer, sebisa mungkin harus survive. Kalau tidak side job di internet, ya mau dimana lagi? Yang namanya side job pasti seperti ini resikonya. Tapi seiring berjalannya waktu, para guru yang ngeblog dan sukses itu pasti akan memenej waktunya. Dan karena mengajar adalah panggilan jiwa, maka guru yang ngeblog itu pun tidak akan pernah meninggalkan aktivitas mengajarnya.

Untuk membagi waktu antara ngajar dan ngeblog, sebenarnya bisa disiasati, ngeblog bisa dilakukan setelah pulang sekolah, saya sering update antara waktu sore (jam 16.00 - mau magrib) setelah itu sholat ke mushola dan kembali lagi ke meja blog untuk aktivitas blogging lainnya sampe sesukanya, kalau pegel ya nongkrong dulu didepan rumah, becanda-becanda sama anak dan nonton TV. Setelah sholat Isya, lanjut ampe jam 9 malam, setelah itu tidur. Dan bangun lagi kira-kira jam dua pagi, kalau lagi baik hatinya ya sholat tahajud dulu baru setelahnya ngblog lagi sampai azan shubuh, setelah itu sholat subuh ke mushola dan  setela itu becanda-becanda dulu sama anak sebentar, lalu ngeblog lagi sampai waktu mau berangkat ke sekolah jam 6.30 pagi.

Bagaimana menyiapkan materi buat ngajar? Untuk pekerjaan ini saya bisa lakukan ketika senggang di sekolah, browsing-browsing juga semisal download video yang dibutuhkan untuk pelajaran tertentu, ngoprek koding untuk materi pemorgran yang akan diajarkan besoknya. Selebihnya............ saya ngajar udah lebih dari lima tahun, jadi bahan-bahan untuk mengajar sepertinya masih tersedia cukup banyak dari arsip bahan mengajar tahun sebelumnya.

Bagaimana dengan anda?













0 Response to "Bisakah Membagi Waktumu Untuk Ngajar dan Ngeblog?"

Posting Komentar